Nama :
KHAIRUM MUSTOFA
Nim :
15060052
Prodi :
Ekonomi Pembangunan
Tugas :
Pengantar Bisnis
MANAJEMEN
RESIKO DALAM BISNIS
PENGERTIAN
MANAJEMEN RISIKO
a. Menurut
Smith, 1990 Manajemen Resiko didefinisikan sebagai proses identifikasi,
pengukuran, dan kontrol keuangan dari sebuah resiko yang mengancam aset dan
penghasilan dari sebuah perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan kerusakan
atau kerugian pada perusahaan tersebut.
b. Menurut
Clough and Sears, 1994, Manajemen risiko didefinisikan sebagai suatu pendekatan
yang komprehensif untuk menangani semua kejadian yang menimbulkan kerugian.
c. Menurut
William, et.al.,1995,p.27 Manajemen risiko juga merupakan suatu aplikasi dari
manajemen umum yang mencoba untuk mengidentifikasi, mengukur, dan menangani
sebab dan akibat dari ketidakpastian pada sebuah organisasi.
d. Dorfman,
1998, p. 9 Manajemen risiko dikatakan sebagai suatu proses logis dalam usahanya
untuk memahami eksposur terhadap suatu kerugian.
Tindakan manajemen resiko diambil oleh para
praktisi untuk merespon bermacam-macam resiko. Responden melakukan dua macam
tindakan manajemen resiko yaitu mencegah dan memperbaiki. Tindakan mencegah
digunakan untuk mengurangi, menghindari, atau mentransfer resiko pada tahap
awal proyek konstruksi. Sedangkan tindakan memperbaiki adalah untuk mengurangi
efek-efek ketika resiko terjadi atau ketika resiko harus diambil (Shen, 1997).
Manajemen resiko adalah sebuah cara yang
sistematis dalam memandang sebuah resiko dan menentukan dengan tepat penanganan
resiko tersebut. Ini merupakan sebuah sarana untuk mengidentifikasi sumber dari
resiko dan ketidakpastian, dan memperkirakan dampak yang ditimbulkan dan
mengembangkan respon yang harus dilakukan untuk menanggapi resiko (Uher,1996).
Pendekatan sistematis mengenai manajemen
risiko dibagi menjadi 3 stage utama, yaitu (Soeharto, 1999):
·
Identifikasi resiko
·
Analisa dan evaluasi resiko
·
Respon atau reaksi untuk menanggulangi
resiko tersebut
Jadi, manajemen risiko adalah suatu
pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan
dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko,
pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan
pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain
adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi
efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu.
Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh
penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta
tuntutan hukum. Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko
yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan.
Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko
adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang
yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini
dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi,
manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko
melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas
manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi).
Dalam perkembangannya Risiko-risiko yang
dibahas dalam manajemen risiko dapat diklasifikasi menjadi
·
Resiko
sosial
·
Resiko
Fisik.
·
Resiko ekoom
·
a) Resiko
Sosial
Sumber utama sosial adalah masyarakat ,
artinya tindakan orang orang menciptakan kejadian yang menyebabkan penyimpangan
yang merugikan kita. Sulit jika tidak mungkin untuk mendata segala penyebab
kerugian yang bersifat sosial ini , tetapi beberapa contoh dapat menggambarkan
sifat dan peranan sumber resiko ini . dengan berkembangnya toko-toko swalayan ,
maka pengusaha pertokoan menghadapi resiko besarnya pencurian ( shoplifftin).Akan tetapi, tidak semua
pencuri itu adalah orang luar melainkan kemungkinan penggelapan dan
penyelahgunaan dilakukan oleh pegawai nya sendiri.
Vandalisme
( perusakan) merupakan sumber resiko bagi pemilik
gedung. Rumah-rumah pemiliknya pergi berlibyr dan mobil-mobil yang di parkir
merupakan jalan sasaran empuk para perusak ini. Ribuan rumah terbakar karena
arson ( membakar ruamh sendiri untuk menagih asauransi ) setiap tahun .
b) Resiko fisik
ada banyak sumber resiko fisik sebagian
adalah bencana alam , sedangkan lainnya adlaah mereka sendiri/orang lain
sehingga menyebabkan kerusakan harta yang besar .
a. Kebakaran
, kebakaran adalah penyebab utama cidera , kematian dan kerusakan
harta.kebakaran terbesar dapat di sebabkan fisik seperti kabel yang cacat ,
atau keteledoran manusia.
b. Cuaca
, iklaim adalah resiko serius kadang kadang hujan terlalu begitu banyak
sehingga panen terjadi banjir dan sungai meluap . banjir terjadi pada setiap
tahun . yang beruba hanyalah lokasinya , malahan kadang kadang berulang pada
lokasi yang sama . baniir menimbulkan kerugian jiwa dan jutaan rupiah kerusakan
harta. Sebaliknya kekeringan juga menyebabkan kerugian besar karena kerusakan
panen dan juga rusaknya tanah apabila di sertai oleh angin.
c. Petir
, yang menyebabkan kebakaran dan menyebakan kerusakan harta
d. Tanah
longsor , menyebabkan kerusakan harta , semakin padat daerah kota , semakin
banyak pula rumah di bangun di atas tanah-tanah yang labil.
c)
Resiko Ekonomi
Banyak resiko perusahaan berfifat ekonomi
, contoh resiko ekonomi adalah Inflasi,Fluktuasi Lokal , dan ketidakstabilan
perusahaan individu , dan sebagainya.
Selama periode Inflasi , daya beli uang
merosot dan para pensiunan serta mereka yang berpenghasilan tetap tidak mungkin
lagi memertaruhkan tigkat hidup yang biasa.
Bahkan dalam periode ekonomi yang relatif
stabil , daerah-daerah tertentu mungkin mengalami bom atau resesi. Keadaan ini
menempatkan orang-orang dan pengusaha pada resiko yang sama dengan resiko pada
fluktuasi umum kegiatan ekonomi.
Keadaan masing-masing perusahaan itu tidak
stabil. Ada yang sukses dan ada yang gagal,Para pemilik perusahaan kehilangan
sebagian dan seluruh investasi dana, dan para pekerja terancam pengangguran
bila perusahaan palit.
Jenis-jenis
Risiko yang Ditangani Manajer Risiko
Manajer risiko
menangani terutama risiko murni. Ia tidak menangani risiko spekulatif kecuali
jika adanya risiko spekulatif memaksa manajer risiko untuk menghadapi risiko
murni tertentu, misalnya perusahaan ini baru saja mengambil alih pabrik baru,
karena itulah tercipta kerugian potensial untuk kebakaran.
Kerugian potensial yang
bersifat ekonomi yang harus ditangani menajer risiko dapat dikategorikan atas:
·
kerugian terhadap harta.
·
tanggung jawab terhadap pihak lain.
·
kerugian personil.
Mengidentifikasikan
Risiko
Sebelum memanajemeni
risiko, maka harus dapat diketahui adanya risiko itu, berarti membangun
pengertian tentang sifat risiko yang dihadapi dan dampaknya terhadap aktivitas
perusahaan. Dalam keadaan tidak diidentifikasikan semua risiko, berarti
perusahaan yang bersangkutan menanggung risiko tersebut secara tidak sadar.
Pengidentifikasian
risiko merupakan proses penganalisisan untuk menemukan secara sistematis dan
secara berkesinambungan risiko (kerugian yang potensial) Yang menentang
perusahaan. Untuk itu diperlukan:
•
Suatu checklist dari pada semua kerugian
potensial yang mungkin bisa terjadi pada umumnya pada setiap perusahaan
•
untuk menggunakan checklist itu
diperlukan suatu pendekatan yang sistematik untuk menetukan mana dari kerugian
potensial yang tercantum dalam checklist itu yang dihadapi oleh perusahaan yang
sedang dianalisis.
Manajer risiko seharusnya menjalankan
sendirikedua langkah itu, kalau tidak, ia harus percaya saja pada jasa agen
asuransi, broker, atau konsultan.
Klasifikasi
Kerugian
Salah satu alternatif system
pengklasifikasian kerugia dalam suatu checklist adalah sebagai berikut:
A. Kerugian Hak Milik (Property losses)
•
Kerugian langssung yang dihubungkan
dengan kebutuhan untuk mengganti atau reparasi atau kehilangan harta.
•
Kerugian tidak langsung, seperti
keharusan untuk menghancurkan sisa gedung yang rusak akibat kerugian langsung
•
Kerugian pendapatan (net income),
seperti penghentian kegiatan sementara yang disebabkan oleh suatu kerugian
dimana tidak boleh ditempatinya ruangan kerja.
B. Kewajiban Mengganti Kerugian Orang Lain
(Liability Losses)
•
Karena rusaknya hak milik orang lain
atau terlukanya orang lain.
C. Kerugian Personaia (Personnel Losses)
•
Kerugian bagi perusahaan, karena
kematian, cacat, atau mengundurkan dirinya pegawai, langganan atau pemilik.
•
Kerugian bagi keluarga pegawai, yang
disebabkan oleh kematian, cacat, atau pemberhentian.
Manfaat
Manajemen Risiko
Manfaat yang diperoleh dengan menerapkan
manajemen resiko antara lain (Mok et al., 1996)
Berguna
untuk mengambil keputusan dalam menangani masalah-masalah yang rumit.
•
Memudahkan estimasi biaya.
•
Memberikan pendapat dan intuisi dalam
pembuatan keputusan yang dihasilkan dalam cara yang benar.
•
Memungkinkan bagi para pembuat keputusan
untuk menghadapi resiko dan ketidakpastian dalam keadaan yang nyata.
•
Memungkinkan bagi para pembuat keputusan
untuk memutuskan berapa banyak informasi yang dibutuhkan dalam menyelesaikan
masalah.
•
Meningkatkan pendekatan sistematis dan
logika untuk membuat keputusan.
•
Menyediakan pedoman untuk membantu
perumusan masalah.
•
Memungkinkan analisa yang cermat dari
pilihan-pilihan alternatif.
Menurut Darmawi, (2005, p. 11) Manfaat
manajemen risiko yang diberikan terhadap perusahaan dapat dibagi dalam 5 (lima)
kategori utama yaitu :
a.
Manajemen risiko mungkin dapat mencegah
perusahaan dari kegagalan.
b.
Manajemen risiko menunjang secara
langsung peningkatan laba.
c.
Manajemen risiko dapat memberikan laba
secara tidak langsung.
d.
Adanya ketenangan pikiran bagi manajer
yang disebabkan oleh adanya perlindungan terhadap risiko murni, merupakan harta
non material bagi perusahaan itu.
e.
Manajemen risiko melindungi perusahaan
dari risiko murni, dan karena kreditur pelanggan dan pemasok lebih menyukai
perusahaan yang dilindungi maka secara tidak langsung menolong meningkatkan
public image.
Manfaat manajemen risiko dalam perusahaan
sangat jelas, maka secara implisit sudah terkandung didalamnya satu atau lebih
sasaran yang akan dicapai manajemen risiko antara lain sebagai berikut ini
(Darmawi, 2005, p. 13).
a.
Survival
b.
Kedamaian pikiran
c.
Memperkecil biaya
d.
Menstabilkan pendapatan perusahaan
e.
Memperkecil atau meniadakan gangguan
operasi perusahaan
f.
Melanjutkan pertumbuhan perusahaan
g.
Merumuskan tanggung jawab social
perusahaan terhadap karyawan dan masyarakat.
Assalamualaikum, Nama saya Siska wibobo saya tinggal di Surabaya di Indonesia, saya seorang mahasiswa, saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman untuk sangat berhati-hati karena ada banyak perusahaan pinjaman penipuan dan kejahatan di internet , Sampai saya juga sudah di tipu di salah satu KSP on'line, tapi saya tidak pernah putus asa saya terus buka info di gogle dan saya melihat posting Bapak Suryanto tentang kisah cerita beliau dapat pinjaman di bank BI pusat jakarta tanpa di persulit beliau hanya melampirkan KK,KTP,AKTE lahir dan Jaminan Sertifikat RUMAH,dan saya
BalasHapusJuga pun memberanikan diri menghubungi nomor WA yang diterapkan dalam postingan bapak suryanto yaitu nomor WA bpk arif kepala bagian transfer Bank Indonesia pusat WA beliau di 085321740123
Dan beliau menjelaskan tabel pinjaman 25 juta sampai 500 juta dan waktu pinjaman hanya sampai 2 tahun itupun tidak di bayar perbulan penyampainan beliau , dana itu harus langsung di kembalikan pokok dan bunga uang'nya selama 2 tahun jadi kalau 200 juta nanti 2 tahun kemudian baru di kembalikan pokok dan bunga total 204.000.0000
Penyampaian beliau ini program dana pinjaman covid 19 dari seluruh dunia
Alhamdulillah setelah saya laporan semua berkas yang di butuhkan oleh bapak hj arif kurniawan, 5 jam kemudian saya dapat pesang singkat/sms bengking saldo saya bertambah 200 juta dari Bank indonesia alhamdulillah saya sangat bersyukur telah mendapat'kan bantuan pinjaman dana dari Bank Indonesia pusat sekali lagi terima kasih kepada bapak hj arif kurniawan yang telah membantu saya semoga bapak arif di beri umur panjang dan sukses selalu.amin
> pinjaman 25 juta sampai 100 juta
Bunga 1 juta pertahun
Pinjaman 100 sampai 200 juta
Bunga 2 juta pertahun
Pinjaman 200 sampai 300 juta
Bunga 3 juta pertahun
Pinjaman 300 sampai 400 juta
Bunga 4 juta pertahun
Pinjaman 400 juta sampai 500 juta
Bunga 5 juta pertahun